Dengan dilaksanakannya pola pelatihan secara rutin ini, secara tidak langsung juga dapat meningkatkan kemahiran dan keterampilan personel saat menghadapi massa. Selain itu, dapat membentuk mental emosional yang stabil. Artinya, personel dapat mengendalikan dirinya dengan baik.
“Sehingga apabila sampai terjadi unjuk rasa saat pesta demokrasi nantinya. Personel tetap humanis. Tidak sampai melakukan perbuatan anarkis yang tentunya ini tidak dibenarkan,” pungkasnya.