Syamsuddin Haris juga menegaskan bahwa kepemimpinan KPK selama periode 2019-2024 dinilai belum mampu memberikan keteladanan dalam hal integritas, seperti yang tercermin dari kasus tiga Pimpinan KPK yang telah melanggar etik.“Hal ini bisa kita lihat misalnya muncul secara publik statement Pimpinan A kok bisa berbeda dengan Pimpinan B tentang kasus yang sama. Kami di Dewas sangat menyesalinya,” ujar Haris pada Jumat, 13 Desember 2024.
Syamsuddin juga menyoroti kepemimpinan yang dinilai memiliki “nyali kecil” dalam menjalankan tugas pemberantasan korupsi. Menurutnya, diperlukan sosok pemimpin dengan keberanian dan ketegasan yang lebih besar untuk mengembalikan efektivitas KPK dalam memerangi korupsi.
Johanis Tanak memberikan respons tegas atas pernyataan ini dan mengkritik sikap Dewas yang dinilainya berlebihan dalam memberikan komentar negatif.“Mereka merasa yang lebih hebat bermain sepakbola daripada pemain sepakbola yang sedang mereka tonton, padahal mereka sendiri tidak bisa bermain sepakbola,” ujar Tanak.