Jakarta – Militer Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah kota di Iran, menargetkan pusat-pusat militer pada Sabtu (26/10/2024). Serangan ini menambah ketegangan yang sudah memanas di Timur Tengah, menyusul serangan rudal Iran ke Israel pada awal bulan ini. Di tengah eskalasi tersebut, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia memastikan seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran dalam kondisi aman.
Dalam keterangan tertulis yang dirilis Direktorat Perlindungan WNI (PWNI) Kemlu RI, disampaikan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran telah melakukan komunikasi dengan para WNI yang berada di wilayah Iran. “KBRI Tehran telah menjalin komunikasi dengan para WNI untuk memonitor kondisi mereka. Semua dalam keadaan aman dan selamat,” bunyi pernyataan resmi tersebut, dilansir dari Antara, Sabtu (26/10/2024).
Jumlah WNI di Iran dan Status Siaga II
Menurut data Kemlu, terdapat 392 WNI yang saat ini tercatat menetap di Iran. Menanggapi situasi yang semakin genting, KBRI Teheran terus mempertahankan status Siaga II yang telah diberlakukan sejak April 2024. Langkah ini diambil untuk mempersiapkan langkah-langkah evakuasi dan perlindungan apabila situasi keamanan semakin memburuk.
Kemlu bersama perwakilan RI di Timur Tengah terus memantau perkembangan situasi keamanan di Iran serta negara-negara sekitarnya, termasuk Israel dan Lebanon, yang turut terimbas eskalasi akibat serangan tersebut. Serangan udara Israel dilaporkan menyasar fasilitas militer di kota-kota Teheran, Ilam, dan Kuzestan.
Imbauan bagi WNI di Timur Tengah
Kemlu RI mengimbau seluruh WNI yang berada di wilayah Iran, Israel, dan Lebanon untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati dalam melakukan aktivitas. Para WNI diminta untuk mengurangi pergerakan yang tidak terlalu penting serta menjauhi area-area yang dianggap rawan konflik. Selain itu, mereka diimbau untuk mengikuti informasi dan arahan dari KBRI serta memantau perkembangan situasi keamanan di wilayah tempat tinggal mereka.
“Bagi para WNI yang memiliki rencana perjalanan ke Iran, Israel, Lebanon, Palestina, dan Yaman diharapkan untuk menunda perjalanan mereka sampai situasi keamanan di kawasan tersebut dinyatakan aman,” lanjut keterangan Kemlu RI.