BREAKING NEWS
Senin, 10 Maret 2025

Pengasuh Ponpes Al-Isra Klarifikasi Tuduhan Pencabulan, Isu Diklaim Tidak Benar?!

BITVonline.com - Jumat, 09 Agustus 2024 05:55 WIB
7 view
Pengasuh Ponpes Al-Isra Klarifikasi Tuduhan Pencabulan, Isu Diklaim Tidak Benar?!
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

KARAWANG –Kiki Andriawan, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Isra yang terletak di Dusun/Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, memberikan klarifikasi terkait tuduhan pencabulan atau pelecehan seksual terhadap 20 santriwati. Dalam klarifikasinya yang disampaikan di aula Kementerian Agama Kabupaten Karawang pada Jumat (9/8), Kiki menegaskan bahwa isu dugaan pelecehan seksual yang beredar adalah tidak benar.

Kiki Andriawan hadir dalam konferensi pers yang didampingi oleh Humas Kemenag Karawang dan PCNU Karawang. Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan kronologi kejadian dan latar belakang tuduhan yang menimpa dirinya.

Menurut Kiki, isu pencabulan ini bermula dari tindakan tidak wajar yang dilakukan oleh beberapa santriwati, yang disebutnya sebagai pacaran, dan berujung pada masalah internal di pesantren. “Ketika itu, santri bersangkutan terindikasi melakukan tindakan di luar sewajarnya, pacaranlah, bahasanya. Saya khawatir hubungan mereka dengan lawan jenis berimbas pada keselamatan mereka sendiri. Jadi, waktu itu, saya menghadirkan orang tua santri untuk klarifikasi dan memberikan informasi mengenai tindakan kurang baik yang dilakukan anak mereka,” jelas Kiki.

Baca Juga:

Kiki menjelaskan bahwa tindakan tersebut awalnya bertujuan untuk melindungi santri, namun belakangan muncul rasa kesal dan dendam dari pihak tertentu. “Dari indikasi ini, anak ini menyimpan rasa kesal, barangkali dendam, sehingga dia membuat kelompok di mana beberapa santri yang tidak tahu apa-apa terbawa-bawa isu bahwa saya melakukan pelecehan,” tambah Kiki.

Ia menegaskan bahwa tuduhan pelecehan seksual tersebut tidak pernah terjadi baik secara sengaja maupun tidak disengaja. “Saya pastikan, pelecehan itu tidaklah terjadi baik sengaja maupun tidak disengaja,” katanya dengan tegas.

Baca Juga:

Lebih lanjut, Kiki mengungkapkan bahwa pertemuan dengan orang tua santri yang berlangsung pada Sabtu saat bulan Ramadan tidak diiringi dengan tabayun atau klarifikasi yang seharusnya. “Saat itu, orang tua santri tiba-tiba datang tanpa tabayun. Seharusnya, mereka bisa berkomunikasi baik-baik dulu dengan pihak kami,” ungkapnya.

Menurut Kiki, adanya kesalahpahaman dan informasi yang tidak benar mengakibatkan tuduhan yang salah terhadapnya. “Orang tua santri langsung percaya dengan laporan anak mereka, seolah-olah anak tersebut dilecehkan sengaja oleh saya. Padahal, saat itu tidak ada kejadian apa pun,” ujarnya.

Kiki juga menyoroti bahwa isu ini semakin meluas setelah dua santriwati membuat grup khusus dan menghubungi orang tua mereka. “Dua orang santriwati menghubungi orang tua mereka, dan mereka membuat grup tanpa sepengetahuan saya. Secara etika, seharusnya komunikasi dilakukan dengan baik sebelum menjustifikasi tuduhan kepada saya,” katanya.

Setelah tuduhan tersebut tersebar, Kiki merasa dirinya dan pengelola pesantren menjadi korban ketidakadilan. “Kami semua pengelola kaget dengan ini. Saya tulus dari hati yang paling dalam mendidik anak-anak. Kebaikan yang saya berikan hangus oleh satu hal ini,” ungkapnya dengan penuh rasa kecewa.

Kiki juga menambahkan bahwa tuduhan ini semakin rumit ketika salah satu orang tua siswa melontarkan kata-kata kasar dan bahkan menggunakan bahasa yang tidak pantas terhadapnya. “Ada orang tua yang melontarkan bahasa kasar, bahkan menyebut saya dengan sebutan yang tidak baik. Namun, setelah ditelusuri, tidak ada trauma pada anak-anak. Mereka baik-baik saja dan tetap menjalankan kegiatan sekolah seperti biasa,” paparnya.

Ia mengungkapkan kekhawatirannya tentang adanya oknum yang mungkin memanfaatkan situasi ini untuk menjatuhkan kredibilitas yayasan dan marwah pesantren. “Saya khawatir dengan adanya ini akan ada oknum yang menunggangi untuk semakin menjatuhkan kredibilitas yayasan kami ataupun marwah pesantren,” tambahnya.

Kiki menutup klarifikasinya dengan harapan agar media dapat membantu menetralisir situasi ini dan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat. “Saya pastikan waktu itu sudah selesai persoalan ini, tapi ternyata mereka diam-diam melaporkan ini kepada pihak berwajib. Saya berharap teman-teman media dapat membantu menetralisir kejadian ini,” pungkasnya.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Direktur Persiba Balikpapan Terkait Bisnis Narkoba Hendra Sabarudin, Polri Ungkap Jaringan Peredaran Sabu
Pedagang di Makassar Cemas Temuan Takaran Minyakita Tidak Sesuai, Lakukan Pemeriksaan Mandiri!
Bahlil Lahadalia Komit Berantas Mafia Gas Melon demi Kepentingan Rakyat
PN Medan Vonis Mantan Sekdis Kesehatan Sumut 4 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi APD Covid-19
Indonesia dan Vietnam Selesaikan Perjanjian Kerja Sama Zona Ekonomi, Prabowo Targetkan Ratifikasi Setelah Idul Fitri
Bobon Santoso Resmi Mualaf di Bulan Ramadan, Ucapkan Syahadat di Hadapan Ustaz Derry Sulaiman
komentar
beritaTerbaru