BREAKING NEWS
Senin, 24 Februari 2025

Pemerintah Meksiko Hentikan Hubungan dengan Kedutaan AS dan Kanada Akibat Kritik Reformasi Yudisial!

BITVonline.com - Rabu, 28 Agustus 2024 04:40 WIB
1 view
Pemerintah Meksiko Hentikan Hubungan dengan Kedutaan AS dan Kanada Akibat Kritik Reformasi Yudisial!
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEXICO CITY –Pemerintah Meksiko secara resmi menghentikan hubungan dengan Kedutaan Amerika Serikat dan Kanada pada Selasa (27/8), sebagai tanggapan atas kritik yang dilontarkan oleh kedua negara terkait rencana reformasi yudisial Meksiko. Presiden Meksiko, Manuel Lopez Obrador, mengumumkan keputusan tersebut dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Istana Nasional.

Obrador menegaskan bahwa penghentian hubungan ini hanya berlaku untuk tingkat kedutaan, sedangkan hubungan diplomatik antar negara tetap berjalan. “Ada penghentian,” ujar Obrador dengan tegas. “Namun, hubungan diplomatik antar negara tidak akan terpengaruh.”

Baca Juga:

Keputusan ini mengikuti kritik dari Dubes Amerika Serikat untuk Meksiko, Ken Salazar, dan Dubes Kanada untuk Meksiko, Graeme Clark. Salazar telah menyatakan kekhawatirannya bahwa reformasi yudisial yang diusulkan oleh pemerintah Meksiko dapat merusak fungsi demokrasi di negara tersebut. “Reformasi ini adalah risiko besar bagi fungsi demokrasi di Meksiko,” kata Salazar. Ia juga memperingatkan bahwa reformasi tersebut dapat mempengaruhi hubungan dagang antara Meksiko dan AS, yang merupakan mitra dagang terbesar satu sama lain.

Baca Juga:

Sementara itu, Clark mengungkapkan keprihatinan serupa terkait dampak reformasi terhadap investasi Kanada di Meksiko. “Reformasi ini berpotensi berdampak negatif pada iklim investasi di Meksiko,” ujar Clark.

Presiden Obrador merasa bahwa kritik yang disampaikan oleh kedua dubes tersebut merupakan bentuk intervensi dalam urusan dalam negeri Meksiko. “Bagaimana kami bisa mengizinkan opini seorang dubes bahwa apa yang kami lakukan itu salah?” ungkap Obrador dengan nada marah. “Kami tidak akan meminta mereka untuk meninggalkan negara kami, tetapi kami akan meminta mereka untuk menghormati konstitusi kami.”

Rencana reformasi yudisial yang diusulkan oleh pemerintahan Obrador mencakup pemilihan hakim Mahkamah Agung melalui pemungutan suara populer. Reformasi ini telah disahkan oleh majelis rendah Parlemen Meksiko dan jika diterima, pemilihan hakim akan dilaksanakan pada bulan September mendatang. Pendukung reformasi percaya bahwa langkah ini akan memperkuat demokrasi di Meksiko. Namun, para kritikus menilai bahwa reformasi ini akan memperlemah independensi peradilan, memangkas karier hakim, dan membuat pengadilan lebih rentan terhadap pengaruh pelaku kriminal.

Obrador menekankan bahwa penghentian hubungan dengan kedutaan Amerika Serikat dan Kanada akan berlanjut sampai kedua kedutaan tersebut menunjukkan rasa hormat terhadap kedaulatan Meksiko. “Kami akan melanjutkan penangguhan ini hingga kedutaan kedua negara menghormati kedaulatan kami,” tegasnya.

Langkah ini menambah ketegangan dalam hubungan internasional Meksiko dan menjadi sorotan global mengingat posisi Meksiko sebagai negara mitra dagang utama di kawasan. Pemerintah Meksiko berharap agar tindakan ini dapat memperkuat posisi negara di hadapan kritik internasional dan menegaskan kedaulatan dalam proses reformasi yang tengah dilaksanakan.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Aksi Kejar-kejaran dan Baku Tembak, Bandar Sabu di Asahan Lolos dari Tangkapan
Daud Yordan, Petinju dan Anggota DPD RI, Siap Tantang George Kambosos Jr di Australia
Bima Arya Beberkan Pembicaraan Pramono dengan Kemendagri Terkait Retreat Kepala Daerah
Basuki Hadimuljono Usulkan Lahan Gratis untuk Kedutaan di IKN, Ini Tanggapan Menteri ATR/BPN
Wapres Gibran Blusukan ke Warga Surakarta, Serap Aspirasi Langsung dari Masyarakat
Pemerintah Targetkan Penertiban 3,7 Juta Hektar Lahan Sawit Bermasalah Tahun Ini
komentar
beritaTerbaru