WASHINGTON DC – Kebijakan tarif resiprokal yang digagas Presiden AS Donald Trump tampaknya mulai memakan korban, termasuk dirinya sendiri. Dalam tiga hari terakhir, kekayaan Trump dilaporkan anjlok sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 8,2 triliun, menurut laporan Forbes dan Bloomberg.
Kerugian terbesar berasal dari penurunan saham perusahaan miliknya, Trump Media and Technology Group, yang jatuh 8% berturut-turut dan mencetak harga saham terendah sejak Oktober 2024.
Nilai saham perusahaan ini kini hanya sekitar US$ 2 miliar, dari sebelumnya US$ 2,2 miliar.
Tak hanya itu, sektor real estat dan perhotelan yang selama ini menjadi andalan Trump juga terdampak.
Penurunan nilai terjadi di berbagai aset properti seperti Trump Tower, 40 Wall Street, dan resor Trump National Doral di Miami. Kerugian tambahan diperkirakan mencapai puluhan juta dolar AS.
Dampak kebijakan tarif ini tidak berhenti di Trump. Para taipan teknologi yang dikenal sebagai donatur besar Trump juga ikut terdampak. Elon Musk tercatat kehilangan US$ 143 miliar (Rp 2.408 triliun) sejak awal tahun 2025 akibat anjloknya saham Tesla sebesar 28%. Jeff Bezos kehilangan US$ 47,2 miliar, Mark Zuckerberg US$ 26,5 miliar, sementara valuasi saham Apple dan Google juga mengalami penyusutan signifikan.
Tarif resiprokal yang diberlakukan Trump menyebabkan China membalas dengan menaikkan tarif impor barang dari AS hingga 125%, memicu kekhawatiran investor global.
Meski begitu, Gedung Putih menyatakan Trump tetap fokus pada negara dan menyerahkan urusan bisnis kepada keluarganya. Kebijakan tarif tersebut saat ini ditangguhkan selama 90 hari, kecuali untuk China. Pemerintah AS menyatakan terbuka untuk negosiasi demi meredam eskalasi ekonomi lebih lanjut.*
(km/J006)
Editor
: Justin Nova
Karma Tarif Trump: Kekayaan Anjlok Rp 8,2 Triliun, Para Donatur Teknologi Ikut Merugi