Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington DC, 7 April 2025.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
BITVONLINE.COM -Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menuai kontroversi dengan mengajukan usulan yang memicu reaksi keras dari berbagai pihak.
Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Ruang Oval pada Senin (7/4/2025), Trump mengusulkan agar warga Palestina di Gaza dipindahkan ke negara-negara lain.
Menurutnya, relokasi ini akan menciptakan "zona kebebasan" di Gaza, yang selama ini dikenal sebagai wilayah penuh kekerasan dan konflik.
Trump menjelaskan bahwa dengan memindahkan warga Gaza, yang menurutnya "terkurung" di wilayah tersebut, ke negara-negara yang bersedia menerima mereka, maka sebuah zona kebebasan dapat terwujud.
"Di sana, orang tidak akan dibunuh setiap hari," kata Trump dalam pertemuan yang turut dihadiri oleh Wakil Presiden AS J.D. Vance dan pejabat tinggi lainnya, seperti Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Menteri Pertahanan Pete Hegseth.
Usulan ini mendapat dukungan dari Netanyahu, yang menyatakan bahwa beberapa negara sudah bersedia menerima warga Gaza, asalkan mereka memilih untuk keluar.
Namun, usulan tersebut menuai kritik keras dari berbagai pihak, termasuk dari Sekretaris Jenderal PBB yang menyebutnya sebagai bentuk dukungan terhadap pembersihan etnis.