BREAKING NEWS
Sabtu, 15 Maret 2025

Duterte Tak Hadir Langsung di Sidang ICC, Pengacara Sebutnya 'Diculik'

Adelia Syafitri - Sabtu, 15 Maret 2025 09:49 WIB
29 view
Duterte Tak Hadir Langsung di Sidang ICC, Pengacara Sebutnya 'Diculik'
Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte saat sidang awal di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada Jumat (14/3) melalui videolink.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, tidak hadir secara langsung dalam sidang awal di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada Jumat (14/3). Sebagai gantinya, ia mengikuti persidangan melalui videolink untuk mendengarkan dakwaan kejahatan terhadap kemanusiaan yang ditujukan kepadanya terkait kampanye perang melawan narkoba yang telah menyebabkan ribuan korban jiwa.

Dalam sidang virtual tersebut, kuasa hukum Duterte mengklaim bahwa mantan presiden berusia 79 tahun itu telah "diculik" oleh ICC dan dibawa ke Den Haag tanpa persetujuan.

Baca Juga:

Pengacara Salvador Medialdea menyatakan bahwa Duterte telah "dipindahkan secara paksa" dan bahwa ini merupakan "ekstradisi di luar hukum."

Duterte, yang mengenakan jas biru dan dasi, tampak lemah dan mengantuk selama sidang singkat tersebut.

Baca Juga:

Namun, hakim ketua Iulia Motoc memutuskan untuk membiarkan Duterte mengikuti sidang secara in absentia dengan alasan kondisi kesehatannya dan perjalanan panjang ke Den Haag.

Dalam dakwaan yang disampaikan, ICC menuduh Duterte melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan dalam kampanyenya yang keras melawan pengedar narkoba di Filipina.

Organisasi hak asasi manusia memperkirakan bahwa kebijakan ini telah menyebabkan kematian ribuan orang, sebagian besar dari kalangan miskin, seringkali tanpa bukti yang jelas.

Jaksa ICC mengklaim bahwa kejahatan tersebut merupakan bagian dari serangan luas dan sistematis terhadap penduduk sipil, yang telah menyebabkan kemungkinan puluhan ribu kematian.

Banyak keluarga korban, seperti Jane Lee (42), merasa bahwa persidangan ini adalah kesempatan untuk mendapatkan keadilan bagi orang-orang yang kehilangan keluarga akibat kebijakan tersebut.

Sidang selanjutnya dijadwalkan pada 23 September, di mana pengadilan akan memutuskan apakah dakwaan terhadap Duterte cukup kuat untuk dilanjutkan ke tahap persidangan penuh.

Para pendukung Duterte menganggap ini sebagai langkah yang didorong oleh konflik politik dengan keluarga Marcos yang saat ini berkuasa di Filipina.

Di sisi lain, demonstran anti-Duterte merasa optimis dengan harapan akan keadilan melalui proses hukum ini.

(cn/a)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Rodrigo Duterte Ditangkap dan Diterbangkan ke Den Haag untuk Diadili di Mahkamah Pidana Internasional
Generasi Sandwich dan Dampaknya pada Kesehatan Mental: Belajar dari Film "1 Kakak 7 Ponakan"
Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku Ikuti Apel Pagi Bersama Kementerian Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan
Starbucks Rencanakan Pemangkasan Karyawan untuk Pemulihan Perusahaan
Pertamina NRE Akuisisi Saham Perusahaan Energi Terbarukan Filipina
Menteri Pertahanan Israel Perintahkan Rencana Kekalahan Total Hamas, AS Berikan Sanksi ke ICC
komentar
beritaTerbaru