Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung
SURABAYA -Tiga hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur terkait dugaan suap dalam vonis bebas Ronald Tannur, terduga pembunuh Dini Sera Afrianti. Ketiga hakim tersebut, yang kini ditahan di Kejati Jatim, adalah Erintuah Damanik, Mangapul, dan Heru Hanindyo.
Dalam rilis yang diterima media, foto-foto yang menunjukkan ketiga hakim tersebut telah beredar luas. Mereka tampak mengenakan rompi tahanan berwarna oranye, diborgol, dan digiring petugas kejaksaan dari ruang penyidik menuju ruang tahanan. Gambar-gambar tersebut diambil pada malam hari, Rabu (23/10/2024), dan menunjukkan suasana tegang pasca penangkapan.
Baca Juga:
Kepala Kejati Jatim, Mia Amiati, menjelaskan bahwa ketiga hakim itu masih menunggu petunjuk dari Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait proses hukum selanjutnya. “Ruang tahanan kami sudah memadai, dengan kapasitas 90 orang. Saat ini, sudah ada 43 tahanan, jadi masih cukup luas untuk menampung mereka,” ujar Mia,
Baca Juga:
Dia juga menambahkan bahwa akan ada prosedur operasi standar (SOP) yang diterapkan selama ketiga hakim tersebut ditahan. “Sesuai SOP, mereka akan masuk ke ruang isolasi terlebih dahulu,” jelas Mia. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keamanan dan kesehatan mental para tahanan di dalam penjara.
Penangkapan ini menambah daftar panjang kasus korupsi yang melibatkan aparat penegak hukum di Indonesia. Ronald Tannur sebelumnya divonis bebas oleh majelis hakim yang kini terjerat dalam kasus suap ini. Kasus ini menuai perhatian publik, terutama mengingat betapa seriusnya tuduhan yang dihadapi oleh para hakim yang seharusnya menjadi pelindung keadilan.
Kejaksaan Tinggi Jawa Timur berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini dan melakukan investigasi mendalam terkait praktik korupsi di tubuh pengadilan. “Kami tidak akan mentolerir tindakan yang merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi hukum,” tegas Mia.
Kejadian ini menggugah keprihatinan banyak pihak, terutama masyarakat yang menuntut transparansi dan integritas dalam proses hukum. Para hakim yang terlibat diharapkan segera menghadapi proses hukum yang adil dan transparan, agar kepercayaan publik terhadap sistem peradilan dapat dipulihkan.
Sementara itu, proses hukum terhadap Ronald Tannur juga masih menjadi sorotan. Masyarakat berharap agar keadilan dapat ditegakkan, baik untuk korban maupun pelaku, tanpa adanya intervensi atau praktik suap di pengadilan.
Dengan kasus ini, diharapkan akan ada perubahan signifikan dalam penegakan hukum di Indonesia, khususnya dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan aparat hukum.
(N/014)
Tags
beritaTerkait
komentar