BREAKING NEWS
Sabtu, 19 April 2025

Paulus Tannos Buronan Kasus KTP Elektronik, Ditangkap Singapura Sejak 17 Januari 2025

BITVonline.com - Sabtu, 25 Januari 2025 06:14 WIB
46 view
Paulus Tannos Buronan Kasus KTP Elektronik, Ditangkap Singapura Sejak 17 Januari 2025
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA  –Paulus Tannos, buronan dalam kasus korupsi pengadaan KTP elektronik, akhirnya ditangkap oleh pihak berwenang Singapura pada 17 Januari 2025. Penangkapan ini dilakukan oleh Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) Singapura atas permintaan Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri. Kepala Divhubinter Polri, Irjen Pol. Krishna Murti, mengonfirmasi penangkapan tersebut pada Jumat malam (24/1/2025).

“Paulus Tannos ditangkap setelah Divhubinter Polri mengirimkan surat penangkapan sementara (provisional arrest) ke otoritas Singapura pada akhir 2024,” kata Krishna. Penangkapan ini merupakan bagian dari kerja sama antara Polri dan KPK untuk mengejar buronan yang selama ini sulit ditemukan.

KPK telah menetapkan Paulus Tannos sebagai tersangka dalam kasus korupsi pengadaan KTP elektronik sejak 13 Agustus 2019. Kasus ini merugikan negara hingga mencapai Rp2,3 triliun, dan Paulus Tannos, yang saat itu menjabat sebagai Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra, diketahui telah melarikan diri ke luar negeri dengan mengganti identitasnya.

Baca Juga:

Setelah penangkapan oleh CPIB Singapura, Indonesia segera memulai proses ekstradisi Paulus Tannos. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), KPK, Polri, dan Kejaksaan Agung, tengah mempercepat proses ini untuk membawa Paulus kembali ke Indonesia untuk diadili.

“Proses ekstradisi ini sedang berlangsung. Kami bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan yang bersangkutan segera diproses secara hukum di Indonesia,” ujar Krishna.

Baca Juga:

Tannos kini ditahan sementara di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura sambil menunggu proses ekstradisi. Kasus ini kembali menjadi sorotan publik karena besarnya kerugian negara dan lamanya proses pengejaran terhadap buronan ini.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Bawaslu Dalami Dugaan Politik Uang di PSU Serang, 12 Orang Terjaring OTT
Djarot: Mayoritas Kader PDIP Dukung Megawati Kembali Jadi Ketua Umum di Kongres VI
Ini Tampang Dokter PPDS UI yang Rekam Mahasiswi Mandi, Kini Diringkus Polisi
15 Rumah Ludes Terbakar di Makassar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
Warga Sumbar Panik, Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Padang Panjang
Wali Kota Surabaya Ancam Cabut Izin Perusahaan yang Tahan Ijazah Karyawan
komentar
beritaTerbaru