
Wali Kota Surabaya Ancam Cabut Izin Perusahaan yang Tahan Ijazah Karyawan
SURABAYA Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan sikap tegas terhadap praktik penahanan ijazah oleh perusahaan. Ia mengancam akan mencabu
PemerintahanTULUNGAGUNG - Seorang ustaz sekaligus kepala kamar di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, berinisial AIA (26), ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan terhadap tujuh santri laki-laki.
Kapolres Tulungagung AKBP Taat Resdi menyampaikan bahwa AIA ditangkap saat kembali ke ponpes setelah sempat pulang kampung ke Sumatera Selatan.
Penangkapan dilakukan pada Kamis (17/4/2025) siang.
Baca Juga:
"Tersangka kami amankan saat tiba di pesantren, setelah pulang kampung," ujar Taat.
Dari hasil penyelidikan, aksi bejat AIA dilakukan sejak Maret 2024 hingga Maret 2025.
Baca Juga:
Hingga saat ini, sudah ada tujuh korban yang mengaku menjadi korban pencabulan.
Namun, berdasarkan pengakuan AIA sendiri, jumlah santri yang telah dicabulinya mencapai 12 orang.
"Pengakuan tersangka, ada lima anak yang berhasil mengelak. Tidak menutup kemungkinan korban akan bertambah," lanjut Taat.
Modus yang digunakan AIA yakni melakukan pencabulan di malam hari dan disertai ancaman terhadap korban.
Para santri diancam akan dihukum atau dilaporkan ke pimpinan ponpes jika tidak memenuhi hasrat pelaku.
"Jadi ada pengancaman yang dilakukan oleh tersangka yang membuat para korban tertekan, hingga melakukan yang diperintahkan tersangka," ungkap Kapolres.
Saat ini, AIA direncanakan akan dititipkan di Lapas Kelas IIB Tulungagung untuk menjalani masa penahanan.
Hal ini disebabkan Rutan Polres Tulungagung sedang dalam proses renovasi.
Awal Terungkap: Anak Murung Saat Liburan
Kasus ini mencuat ke publik setelah salah satu orang tua korban mencurigai perubahan perilaku anaknya saat libur Lebaran.
Korban terlihat murung dan mengalami tekanan mental.
"Orang tua curiga karena anaknya berubah sikap. Saat ditanya, akhirnya korban cerita ke orang tuanya," jelas Taat.
Laporan pertama dibuat oleh orang tua korban berinisial AS ke Polres Tulungagung pada Selasa (15/4/2025).
Dari laporan tersebut, beberapa korban lain mulai angkat bicara dan turut membuat laporan serupa.
Polisi pun langsung bergerak cepat dengan melakukan pemeriksaan intensif dan visum terhadap korban yang diduga disodomi.
Setelah bukti dan keterangan lengkap, AIA resmi ditetapkan sebagai tersangka.*
(tb/a008)
SURABAYA Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan sikap tegas terhadap praktik penahanan ijazah oleh perusahaan. Ia mengancam akan mencabu
PemerintahanBITVONLINE.COM Pelecehan seksual merupakan tindakan yang meninggalkan dampak mendalam, baik secara fisik maupun psikologis. Namun, banyak k
NasionalBOGOR Sebuah mobil tertemper kereta rel listrik (KRL) di perlintasan rel kereta api kawasan Kedungbadak, Tanah Sareal, Kota Bogor, pada Sab
PeristiwaBATU BARA Dalam rangka menjalin tali silaturahmi Bupati Batu Bara Bapak H. Baharuddin Siagian, SH, M.Si menghadiri halal bihalal sekaligus
PemerintahanDEPOK Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan menertibkan sekitar 1.600 kepala keluarga (KK) yang tinggal secara ilegal di kawasan Jalan Dahlan
Hukum dan KriminalJAKARTA Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan keprihatinannya terhadap kemacetan parah yang terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Pr
NasionalBUTON UTARA Aipda AD, seorang anggota kepolisian yang bertugas di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, resmi diberhentikan secara tida
Hukum dan KriminalPADANGSIDIMPUAN Komitmen memperluas akses pendidikan yang inklusif dan merata, Pemerintah Kota Padangsidimpuan mengambil langkah strategis
PemerintahanMALANG Kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret seorang dokter di Persada Hospital Malang, berinisial AY, terus berkembang. Setelah lap
Hukum dan KriminalJAKARTA Keluarga Herlambang menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia/Mabes Polri, Jakarta, Jumat, 19
Hukum dan Kriminal