Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung
Lebih lanjut, kuasa hukum Erintuah menanyakan apakah Ronald merasa bersalah atas kematian Dini. Ronald menegaskan, "Saya tidak pernah merasa melakukan apapun pada saudari Dini, saya hanya merasa bersalah karena saya telah merugikan orang banyak."
Jaksa sebelumnya membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) Ronald yang menyatakan bahwa dirinya tidak melakukan pelindasan terhadap Dini, melainkan ada mobil lain yang turut terlibat dalam kejadian tersebut.
Baca Juga:
Dalam perkara ini, jaksa mengungkapkan bahwa vonis bebas yang diterima Ronald Tannur diduga terkait dengan suap yang diberikan kepada hakim-hakim Pengadilan Negeri Surabaya. Jaksa menuntut ketiga hakim tersebut dengan tuduhan menerima hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 1 miliar dan SGD 308 ribu.
Kasus ini bermula dari kematian Dini Sera Afrianti, yang awalnya menjerat Ronald Tannur. Upaya Meirizka Widjaja, ibu Ronald, untuk membebaskan anaknya dengan meminta bantuan pengacara Lisa Rahmat dan pejabat MA Zarof Ricar, akhirnya mengarah pada pemberian suap yang menyebabkan vonis bebas bagi Ronald. Namun, setelah terungkap, Mahkamah Agung (MA) memutuskan untuk mengabulkan kasasi yang diajukan jaksa, menjatuhkan vonis 5 tahun penjara terhadap Ronald Tannur.
Baca Juga:
Tags
beritaTerkait
komentar