Menurut Kapolres Mojokerto, Ihram Kustarto, proses persalinan yang dilakukan LDA dengan ari-ari diikatkan di leher bayi dan kemudian dibuang di belakang rumah tetangga menggambarkan situasi yang mencekam. Tindakan ini merupakan gambaran dari kesedihan yang dalam, dimana hubungan asmara yang dianggap terlarang membawa konsekuensi tragis bagi seorang bayi yang tak bersalah.
Sementara itu, warga desa terkejut ketika menemukan bayi yang dalam keadaan kedinginan tanpa penutup. Keberanian mereka untuk segera memberikan pertolongan kepada bayi tersebut menunjukkan kepedulian dan keberpihakan kepada yang lemah dan tidak berdosa.
Penanganan kasus ini oleh Polres Mojokerto juga menjadi sorotan. Langkah cepat dalam melakukan penyelidikan dan mengamankan pelaku memberikan harapan akan keadilan bagi korban yang masih sangat rentan tersebut. Tidak hanya itu, upaya polisi dalam mengungkap motif dan alasan di balik tindakan pelaku menggambarkan pentingnya pendekatan yang holistik dalam menangani masalah sosial yang kompleks.