Pasangan RIDO kemudian melanjutkan kunjungan ke makam Benyamin Sueb, seniman ikonik asal Betawi, dan Haji Lulung, seorang tokoh masyarakat yang dihormati. Kegiatan ini ditutup dengan penghormatan di makam Fatmawati, istri proklamator Bung Karno, yang juga merupakan sosok penting dalam sejarah Indonesia.
Menghormati Sejarah dan Tradisi
Ridwan Kamil menjelaskan bahwa kegiatan ziarah ini adalah bagian dari adat untuk memulai perjuangan dalam berkontestasi. “Sesuai adatnya, syariatnya, memulai titik perjalanan adalah dengan mengunjungi sejarah, tokoh-tokoh bangsa, tokoh-tokoh Betawi, tokoh-tokoh Jakarta yang tentunya menjadi awal dari sebuah proses yang niatnya baik,” ungkapnya kepada wartawan di TPU Karet Bivak.
RK menekankan bahwa pengalaman dan sejarah para tokoh pejuang Jakarta akan menjadi landasan bagi pasangan RIDO dalam merumuskan rencana pembangunan ke depan. “Tentunya sejarah-sejarah ini akan menjadikan dasar pasangan RIDO menggunakan pengalaman sejarah untuk mendesain masa depan. Tidak ada hari ini tanpa masa lalu, dan tidak ada masa depan tanpa hari ini,” tegasnya.
Harapan untuk Masa Depan Jakarta
Dengan semangat menghormati para pendahulu, Ridwan Kamil dan Suswono berharap bisa menginspirasi masyarakat Jakarta untuk lebih memahami sejarah dan pentingnya tokoh-tokoh yang telah berjuang untuk kemajuan kota ini. Melalui ziarah ini, mereka berkomitmen untuk membawa semangat perjuangan para pahlawan dalam setiap langkah mereka selama masa kampanye.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol penghormatan, tetapi juga menunjukkan keseriusan pasangan RIDO dalam menjalani kontestasi politik yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Jakarta. Dengan mengingat sejarah, mereka bertekad untuk menyusun visi dan misi yang relevan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
