Emanuel juga menegaskan pentingnya kewaspadaan bagi warga yang berada dalam radius bahaya. “Kami meminta agar semua pihak tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi dan dalam sektor 8 kilometer ke arah barat daya hingga barat laut. Keamanan masyarakat adalah prioritas kami,” katanya.
Pemerintah daerah setempat juga telah mempersiapkan langkah-langkah evakuasi untuk warga yang berada di kawasan yang berpotensi terdampak letusan atau banjir lahar. Beberapa tim relawan dan personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga telah disiapkan untuk membantu evakuasi apabila diperlukan.
Sampai saat ini, kondisi di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada dalam status waspada tinggi, dan masyarakat diminta untuk selalu memperbarui informasi dari sumber yang sah, serta menjaga keselamatan mereka dengan mengikuti arahan dari otoritas setempat.
Dengan meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki, kewaspadaan masyarakat sangat diperlukan. Tidak hanya ancaman langsung dari letusan, tetapi juga potensi dampak lanjutan seperti hujan abu dan banjir lahar yang dapat merugikan. Masyarakat diimbau untuk mengikuti arahan resmi dan tetap tenang dalam menghadapi situasi ini. Keamanan dan keselamatan harus menjadi prioritas utama untuk menghindari jatuhnya korban lebih lanjut.