“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal yang mengarah ke barat daya, barat, dan barat laut,” ujar Emanuel Rofianus Bere, petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki. Sebagai respons terhadap bahaya ini, pihak berwenang mengimbau agar masyarakat yang berada di radius 7 kilometer dari pusat erupsi untuk menjauhi area tersebut, serta menghindari sektor 8 kilometer ke arah barat daya dan barat laut.
Selain bahaya langsung dari letusan, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki juga diminta untuk waspada terhadap potensi terjadinya banjir lahar hujan. Hal ini sangat berbahaya terutama pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung tersebut. Banjir lahar hujan dapat terjadi jika intensitas hujan tinggi, yang dapat mengalirkan material vulkanik ke hilir dan mengancam pemukiman.
Petugas juga mengingatkan warga yang terkena dampak hujan abu untuk menggunakan masker atau penutup hidung-mulut guna melindungi saluran pernapasan dari partikel abu vulkanik yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan, terutama pada sistem pernapasan.
Meskipun ancaman erupsi cukup besar, pihak berwenang mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Pemerintah setempat dan PVMBG terus memberikan informasi terkini mengenai perkembangan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki. Masyarakat juga diminta untuk mengikuti instruksi dari pemerintah daerah dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas sumbernya.