SEMARANG -Kisah Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita tengah menjadi sorotan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencegahnya untuk meninggalkan negeri. Langkah tegas ini dilakukan sebagai bagian dari penyidikan terkait dugaan korupsi di Pemkot Semarang, yang juga melibatkan tiga orang lainnya.
Mbak Ita, yang juga merupakan politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menghadapi tantangan berat ini dengan sikap tenang. Meskipun demikian, responsnya terhadap pencegahan ini menunjukkan kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi proses hukum yang sedang berjalan.