Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung
Jakarta – Content creator Nadia Tilem membeberkan alasan kenapa ia memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan di Singapura setelah sebelumnya belajar di Nanyang Academy of Fine Arts. Dalam keterangan yang diterima, Senin (27/1/2025), Nadia mengungkapkan bahwa ia merasa tidak cocok dengan jurusan seni yang dipilihnya.
“Selama satu setengah tahun, saya merasa jurusan seni yang saya pilih tidak memberikan prospek karier yang jelas,” ungkapnya. Awalnya, Nadia memilih jurusan seni berdasarkan keinginan ayahnya yang ingin dirinya menjadi seorang seniman. Namun, setelah menjalani studi di Singapura, Nadia menyadari bahwa meski fasilitas pendidikan seni di sana unggul, kualitasnya ternyata masih lebih baik di Indonesia, khususnya di kota-kota seperti Yogyakarta dan Bali.
“Edukasi seni di Singapura ternyata tidak sesuai ekspektasi saya. Meski fasilitasnya bagus, saya merasa kualitasnya masih lebih baik di Indonesia,” jelas Nadia. Meski demikian, Nadia mengakui bahwa masa tinggalnya di Singapura memberikan pelajaran berharga. Ia belajar banyak hal, termasuk pentingnya ketepatan waktu dan efisiensi. Di Singapura, ia menyadari bahwa budaya kompetitif mengajarkannya untuk lebih tegas, sigap, dan memiliki semangat kompetisi yang sehat.
Baca Juga:
“Di Singapura, saya belajar tentang pentingnya ketepatan waktu. Kalau kita janjian pukul 13.00, kita sudah harus tiba pukul 12.30. Itu sangat berbeda dengan budaya di Indonesia yang lebih santai,” kata Nadia. Meskipun kesempatan untuk mengikuti kompetisi seni terbatas, Nadia menemukan passion baru dalam dunia marketing melalui kompetisi entrepreneurship antar perguruan tinggi.
Pengalaman itu mendorongnya untuk kembali ke Indonesia dan mulai fokus di dunia media sosial dan content creator. Setelah pulang dari Singapura, Nadia memulai kariernya sebagai content creator. Dalam waktu tiga bulan, ia berhasil mendapatkan pendapatan dua digit setiap bulan. Kini, pendapatannya bahkan telah mencapai angka tiga digit setiap tahun. “Saya sebenarnya masih menjalani bisnis sendiri, tapi penghasilan dari media sosial jauh lebih besar.
Baca Juga:
Meski begitu, saya tetap tidak membandingkan keduanya, karena keduanya memberikan kepuasan yang berbeda,” tambah Nadia. Nadia juga berbagi cerita bahwa orang tuanya awalnya tidak setuju dengan pilihannya untuk menjadi content creator, lebih memilih agar ia fokus pada pendidikan. Namun, Nadia tetap pada pendiriannya dan berhasil membuktikan bahwa jalan yang dipilihnya memberikan hasil yang memuaskan.
“Untuk generasi muda yang sedang fokus dengan impian mereka, lakukan saja. Kalian tidak perlu menjadi ahli untuk memulai. Dengan memulai, kalian akan belajar dan merasakan hasilnya sendiri. Jangan biarkan omongan orang menghambat kalian,” pesan Nadia. “Just do it, dan biarkan hasil yang berbicara,” tutup Nadia.(dtk)
(christie)
beritaTerkait
komentar