
Aksi Kejar-kejaran dan Baku Tembak, Bandar Sabu di Asahan Lolos dari Tangkapan
SUMUT Satuan Reserse Narkoba Polres Asahan terlibat baku tembak dengan bandar narkoba yang membawa senjata api di Perumahan Surya Mas, Kisa
Investigasi
Jakarta – Harta kekayaan Kepala Kantor Bea Cukai Madura, Muhammad Syahirul Alim, mencuri perhatian publik setelah dilaporkan naik signifikan dalam kurun waktu hanya setahun. Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang tercatat di KPK, kekayaan Alim melonjak dari Rp1,6 miliar pada Februari 2023 menjadi Rp4,9 miliar pada Februari 2024, dengan kenaikan sebesar Rp3,5 miliar.
Laporan harta kekayaan yang disetorkan pada 22 Februari 2024 mencatatkan beberapa aset penting yang berkontribusi terhadap kenaikan tersebut. Salah satu faktor utama adalah kepemilikan beberapa bidang tanah, termasuk sebidang tanah seluas 1.928 meter persegi di Kabupaten Sumenep yang diwarisi, dengan nilai total mencapai Rp2 miliar. Selain itu, Alim juga memiliki tanah di Bangkalan, Jawa Timur, serta beberapa properti di Jakarta Utara. Berikut rincian harta kekayaan yang tercatat dalam laporan tersebut:
Baca Juga:
A. Tanah dan Bangunan:
Baca Juga:
Tanah seluas 360 m² di Bangkalan: Rp500 juta
Tanah dan bangunan seluas 39 m² di Jakarta Utara: Rp250 juta
Tanah seluas 1.928 m² di Sumenep: Rp2 miliar (warisan)
Tanah seluas 1.400 m² di Sumenep: Rp500 juta
B. Harta Bergerak Lainnya: Rp153,25 juta C. Kas dan Setara Kas: Rp1,5 miliar Total Harta Kekayaan: Rp4,9 miliar
Namun, kejanggalan muncul seiring dengan pernyataan Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Madura, Andru Iedwan Permadi, yang menjelaskan bahwa sebagian dari peningkatan kekayaan tersebut disebabkan oleh harta pernikahan Muhammad Syahirul Alim. Menurut Andru, Alim baru saja menikah lagi, dan istri keduanya yang tercatat di e-LHKPN turut menyumbangkan kekayaan tersebut.
“Iya, istri kedua. Saya tidak tahu apa usaha atau pekerjaan istrinya, tapi dia salah satu orang terkaya di Sumenep,” ujar Andru. Sementara itu, meskipun tidak mengetahui secara rinci pekerjaan atau usaha istri Alim, Andru menambahkan bahwa Alim pernah mengungkapkan bahwa salah satu keuntungan menikah adalah menambah pundi-pundi kekayaan.
Peningkatan harta kekayaan yang signifikan dalam waktu singkat ini memunculkan sejumlah pertanyaan publik, terlebih karena Alim merupakan pejabat di instansi yang memiliki tugas pengawasan terhadap barang dan bea cukai. (trbn)
(christie)
SUMUT Satuan Reserse Narkoba Polres Asahan terlibat baku tembak dengan bandar narkoba yang membawa senjata api di Perumahan Surya Mas, Kisa
InvestigasiJAKARTA Daud Yordan, petinju asal Indonesia yang kini juga menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, akan
NasionalMAGELANG Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengungkapkan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bersama Staf Khusus Kem
NasionalJAKARTA Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid memberikan tanggapan terkait rencana Kepala
NasionalSURAKARTA Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melaksanakan kunjungan ke Kelurahan Kedunglumbu dan Kelurahan Sangkrah di Surakarta, Jawa T
NasionalJAKARTA Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan u
NasionalBITVONLINE.COM Kunyit dan jahe, dua rempah yang sering dijadikan bahan dasar jamu tradisional, ternyata menyimpan banyak manfaat bagi keseh
Kesehatan dan OlahragaBANDUNG Sebuah insiden tragis terjadi di SMK Dharma Pertiwi, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Seorang siswa berinisial MRD (17) meningg
NasionalBITVONLINE.COM Praktik korupsi masih menjadi masalah besar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan hasil Corruption Perception
NasionalJAKARTA Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Republik Indonesia, Supratman Andi Agtas, menegaskan bahwa tidak ada bentuk interve
Nasional