JAKARTA -Di tengah gejolak ekonomi yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump, masyarakat kini mempertanyakan apakah investasi saham di pasar modal masih lebih menarik dibandingkan dengan investasi emas.
Pada penutupan perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada angka 5.996,14, mengalami penurunan signifikan sebesar 7,90 persen.
Penurunan ini menjadi koreksi harian terdalam dalam beberapa tahun terakhir, memicu kekhawatiran akan potensi krisis lanjutan.
Menurutnya, meskipun harga emas mengalami lonjakan yang signifikan dalam lima tahun terakhir dengan return mencapai 84 persen, saham-saham unggulan di IHSG juga mencatatkan performa serupa atau bahkan lebih tinggi, tergantung pada titik masuk investasi.
Hendra menambahkan bahwa meskipun emas sangat cocok sebagai instrumen lindung nilai, saham tetap unggul sebagai pilihan investasi jangka panjang untuk akumulasi kekayaan, asal investor tetap selektif dan konsisten dalam memilih saham yang tepat.
Emas Sebagai Investasi Aman di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Harga emas terus menunjukkan tren kenaikan yang stabil.
Berdasarkan data terbaru dari PT Aneka Tambang Tbk (Antam), harga emas logam mulia mengalami kenaikan pada Rabu, 9 April 2025, dengan harga emas Antam naik sebesar Rp 7.000 per gram, menjadi Rp 1.798.000 per gram.