Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung
YOGYAKARTA -Puluhan pedagang ayam di Pasar Wates, Kelurahan Wates, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusir seorang pedagang ayam dari luar kota yang menjual ayam dengan harga jauh di bawah harga pasaran.
Aksi ini dilakukan karena harga yang ditawarkan oleh pedagang tersebut dianggap merusak pasar, terutama menjelang bulan Ramadhan ketika harga ayam normal berkisar antara Rp 34.000 hingga Rp 35.000 per kilogram.
Baca Juga:
Zidni Rochman, Ketua Paguyuban Pedagang Ayam Pasar Wates, mengungkapkan bahwa omzet mereka mengalami penurunan yang signifikan, yaitu mencapai 50 hingga 60 persen akibat kehadiran pedagang yang menjual ayam seharga Rp 28.000 per kilogram.
"Kami merasa dampaknya sangat terasa, terutama saat Ramadhan. Banyak pembeli yang memilih membeli ayam dengan harga murah, yang akhirnya merugikan pedagang lokal," ujar Zidni.
Baca Juga:
Pedagang yang diusir, Sri Wahyudi (25), mengaku bahwa dirinya hanya bekerja sebagai karyawan di sebuah usaha penjualan ayam potong.
Wahyudi menjelaskan bahwa dirinya mampu menjual sekitar 50 kilogram ayam dalam sehari dengan harga Rp 30.000 hingga Rp 32.000 per kilogram.
"Saya hanya mencoba mencari rezeki, tetapi saya mendapat penolakan di pasar ini. Mereka bilang saya merusak harga pasar," keluh Wahyudi.
Bahkan setelah mendapat peringatan dan pindah ke lokasi lain, Wahyudi tetap tidak diperbolehkan berjualan di Pasar Wates.
Para pedagang lokal merasa bahwa harga yang ditawarkan oleh Wahyudi merugikan mereka, terutama di saat kebutuhan akan ayam meningkat pada bulan Ramadhan.
Mereka juga mengkhawatirkan adanya kemungkinan ayam selundupan yang diperjualbelikan dengan harga sangat murah tersebut.
Meskipun telah melaporkan masalah ini kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kulon Progo, hingga kini belum ada tindakan yang diambil oleh pemerintah setempat.
Tags
beritaTerkait
komentar