Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung
JAKARTA -Rupiah yang terpantau melemah pada Jumat, 28 Februari 2025, dengan kurs mencapai Rp16.575 per dolar AS, memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Namun, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa stok gula pemerintah saat ini mencukupi dan tidak ada alasan untuk panik.
Baca Juga:
Menurut Arief, meskipun Rupiah mengalami pelemahan, stok gula yang tersedia di gudang-gudang mencapai 4,4 bulan, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pemerintah juga telah memerintahkan impor gula mentah sebanyak 200.000 ton yang akan diolah menjadi gula konsumsi, guna memperkuat Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Baca Juga:
"Pelemahan Rupiah bisa mempengaruhi harga, namun harga gula di pasar juga masih terkendali. Kita menjual gula impor dengan harga sekitar Rp17.500 per kilogram, sedangkan harga di lelang gula domestik ada di angka Rp14.500 per kilogram," kata Arief kepada wartawan di Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Arief menambahkan, pemerintah tetap menjaga harga gula di tingkat petani agar tidak merosot akibat fluktuasi nilai tukar.
Meski ada potensi lonjakan harga gula impor, stok yang tersedia dan impor tambahan dimaksudkan untuk memperkuat cadangan pangan di Indonesia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia mengimpor gula dalam jumlah besar, dengan total 5,069 juta ton gula pada 2023.
Porsi terbesar impor gula berasal dari Brasil, Thailand, dan Australia.
Pada tahun 2024, sepanjang Januari hingga September, Indonesia mengimpor gula sebanyak 3,66 juta ton senilai Rp33,61 triliun.
Kendati demikian, Arief menegaskan bahwa impor gula hanya dilakukan untuk menambah cadangan pangan, dengan kebutuhan bulanan mencapai 230.000 hingga 250.000 ton.
Pemerintah terus memastikan bahwa pasokan gula akan terjaga hingga musim giling yang diperkirakan akan dimulai pada April-Mei 2025.
Masyarakat diimbau tidak khawatir karena stok gula yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.
(cb/a)
Editor
: Paul Antonio Hutapea
Tags
beritaTerkait
komentar