Peristiwa tragis ini terjadi pada Selasa malam (19/11/2024) di Mapolres Solok Selatan, saat AKP Dadang Iskandar menembak mati rekannya AKP Ryanto Ulil Anshar. Dugaan sementara, penembakan ini berawal dari ketidakpuasan AKP Dadang terhadap tindakan AKP Ulil yang melakukan penangkapan terhadap pelaku tambang galian C ilegal di wilayah tersebut.
“Menurut informasi yang kami terima, penembakan ini dipicu oleh ketidakpuasan Dadang terhadap penindakan tambang ilegal yang dilakukan oleh Ulil. Kalau benar demikian, ini bisa mengarah pada dugaan bahwa Dadang membekingi tambang ilegal tersebut,” kata Habiburokhman.
Untuk mendalami kasus ini lebih lanjut, Habiburokhman mengungkapkan bahwa Komisi III DPR akan melakukan kunjungan ke lokasi kejadian di Solok Selatan. Dalam kunjungan tersebut, mereka akan menggali informasi lebih mendalam mengenai latar belakang penembakan tersebut dan kondisi di lapangan.