Salah satu unit yang terlibat adalah Komando Jiaolong Korps Marinir China, yang dianggap setara dengan pasukan elite Navy SEAL Amerika Serikat (AS). Unit ini dikenal dengan kemampuan multi-domain mereka di udara, darat, laut, dan bawah air. Dalam video yang disiarkan, salah seorang anggota pasukan Jiaolong terlihat melepaskan drone yang menyerupai burung dari tangan setelah muncul dari dalam air.
Drone berbentuk burung ini dikategorikan sebagai ornithopter miniatur, kendaraan udara yang terbang dengan mengepakkan sayap seperti burung dan serangga. Meskipun drone jenis ini memiliki keterbatasan dalam hal ketahanan, muatan, dan jangkauan jika dibandingkan dengan drone biasa, ukurannya yang kecil membuatnya sangat sulit untuk dideteksi. Hal ini menjadikannya alat yang ideal untuk pengintaian rahasia dan misi operasi khusus.
China telah aktif dalam mengembangkan teknologi ornithopter, dengan Northwestern Polytechnical University memamerkan sebuah ornithopter bernama “Little Falcon” pada Maret lalu. Drone ini menunjukkan potensi aplikasi yang luas dalam pengintaian, pengawasan, dan misi serangan presisi.