Budaya Anti Judi dalam Prasasti Kerajaan Galuh: Mengungkap Makna dan Pembelajaran

Raja Galuh pada masa itu, seperti yang dijelaskan Enno, menetapkan aturan keras melarang segala bentuk aktivitas judi. Ini bukan semata-mata tentang moralitas semata, tetapi juga sebuah kebijakan untuk menjaga stabilitas sosial dan keamanan kerajaan. “Kalimat ini petinggal ulah botoh bisi kolor. Ini peninggalan dari para leluhur yang punya pengetahuan tinggi bijak. Jadi siapapun menghuni negeri ini Galuh jangan berjudi bisa sengsara,” ungkap Enno.

Penggalan sejarah ini memberikan gambaran tentang bagaimana praktik judi telah lama menjadi perhatian serius dalam struktur sosial masyarakat Sunda. Pada masa keemasan Kerajaan Galuh, judi bahkan dihubungkan dengan peristiwa dramatis seperti peperangan saudara pada zaman Ciung Wanara, yang dipicu oleh taruhan sabung ayam yang berisiko besar.

“Raja Galuh Prabu Niskala Wastu Kancana tidak ingin peristiwa itu kembali terjadi. Ia pun membuat aturan yang dituliskan dalam prasasti dengan menekankan untuk tidak melakukan yang berhubungan dengan judi atau keserakahan,” jelas Enno.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *