“Aparat pemerintah harus netral. Kami berjalan sendiri, pak. Kami punya tim sukses. Ini demokrasi, kami boleh memakai siapa saja karena ini adalah merupakan hak seseorang. Jadi, kami minta kepada bapak, hal-hal yang seperti ini, bapak jangan berburuk sangka, itu adalah tidak baik,” pungkas Surya.
Pernyataan Bobby Nasution mengenai dugaan campur tangan oleh Kementerian Agama dan klaim Hasan Basri tentang adanya cawe-cawe dalam Pilgub Sumut semakin memunculkan perbincangan di kalangan masyarakat. Sebagian besar menilai bahwa keterlibatan aparat negara dalam politik praktis bisa merusak proses demokrasi yang sehat. Namun, sebagian lainnya percaya bahwa ini adalah bagian dari dinamika politik yang memang sudah terjadi di berbagai daerah selama pelaksanaan pemilu atau pilkada.
Dengan hanya beberapa minggu menjelang hari pencoblosan, isu mengenai netralitas aparatur negara dan campur tangan dalam pemilu semakin menjadi sorotan di Pilgub Sumut kali ini.
(N/014)