SUMATERA UTARA -Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) nomor urut 1, Bobby Nasution, mengungkapkan adanya dugaan keterlibatan aparat negara dalam Pilgub Sumut yang disebut sebagai bentuk ‘cawe-cawe’ (campur tangan). Bobby mengungkapkan bahwa seorang kepala kantor agama mengadu kepadanya karena merasa dipaksa untuk mendukung salah satu pasangan calon (paslon) yang ditugaskan oleh Kementerian Agama (Kemenag) untuk menjadi calon wakil gubernur.
Pernyataan tersebut disampaikan Bobby dalam debat ketiga Pilgub Sumut pada Rabu (13/11/2024), ketika menanggapi pernyataan calon Wakil Gubernur Sumut nomor urut 2, Hasan Basri Sagala, yang menyebut adanya cawe-cawe dalam pelaksanaan demokrasi.
“Ngomongin cawe-cawe tadi, pak, kami juga pernah pak, ada yang datang ke tim kami. Datang kepala kantor agama, pak, datang nangis-nangis,” kata Bobby. Ia melanjutkan bahwa kepala kantor agama tersebut mengungkapkan bahwa ia diminta untuk memenangkan paslon tertentu yang diusung oleh Kemenag sebagai calon wakil gubernur.
Bobby mengaku sangat prihatin dengan adanya dugaan campur tangan tersebut, apalagi jika melibatkan aparat negara atau lembaga negara dalam mendukung salah satu pasangan calon. “Diminta memenangkan salah satu paslon yang memang dikatanya ditugaskan dari Kementerian Agama untuk menjadi calon wakil gubernur, katanya, pak,” ujar Bobby.