JAKARTA -Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara DKI Jakarta mendesak Polda Metro Jaya untuk segera memeriksa Walikota Jakarta Pusat terkait dugaan manipulasi dan perubahan nilai dalam seleksi calon Dewan Kota (Dekot) Jakarta Pusat. Desakan ini muncul setelah adanya indikasi ketidakwajaran dalam hasil seleksi yang baru saja diumumkan oleh Pj. Gubernur DKI Jakarta.
Fajri, Koordinator BEM Nusantara Jakarta, dalam keterangannya pada Sabtu (28/12/2024), mengungkapkan bahwa dugaan manipulasi dan perubahan nilai tersebut terungkap setelah adanya perubahan signifikan pada hasil seleksi. “Diduga terjadi perubahan nilai oleh Walikota karena hasil seleksi Dewan Kota Jakarta Pusat tidak sebagaimana mestinya. Karena itu, BEMNus DKI Jakarta akan melaporkan hal ini ke Polda Metro Jaya,” ujar Fajri.
Indikasi manipulasi terungkap ketika salah satu peserta seleksi di Kecamatan Johar Baru, yang semula memiliki nilai terendah, tiba-tiba menjadi peserta dengan nilai tertinggi setelah pengumuman. “Salah satu peserta seleksi di Kecamatan Johar Baru, diketahui menjadi peserta dengan akumulasi nilai terendah dari Pansel tapi setelah diumumkan menjadi peserta dengan nilai tertinggi. Kami duga ada permainan orang dalam,” jelas Fajri lebih lanjut.