Begini Cara Terakhir Anies Bertarung Lawan Ridwan Kamil di Pilkada DKI

JAKARTAPosisi Anies Baswedan dalam pertarungan Pilkada DKI Jakarta 2024 kini berada di ujung tanduk setelah sejumlah partai politik pengusungnya berbalik haluan. Anies, yang sebelumnya diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem, kini menghadapi tantangan besar setelah kedua partai tersebut memilih untuk mendukung rivalnya, Ridwan Kamil.

Perubahan Dukungan Partai

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem telah memutuskan untuk mendukung Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat, yang kini diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM). Ridwan Kamil, dalam Pilkada DKI Jakarta mendatang, akan dipasangkan dengan Suswono dari PKS, yang merupakan mantan Menteri Pertanian di Kabinet Indonesia Bersatu II.

Menurut Zainudin Paru, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS, partainya membatalkan dukungan untuk Anies Baswedan karena ketidakmampuan pasangan Anies-Sohibul Iman (AMAN) untuk memenuhi tenggat waktu dalam mendapatkan dukungan koalisi dari partai lain. Zainudin menjelaskan, “Kemungkinan dalam waktu satu atau dua hari ke depan, sudah ada kepastian calon Gubernur DKI Jakarta yang akan diusung oleh PKS.”

Tenggat waktu 4 Agustus 2024 bagi Anies untuk mendapatkan dukungan koalisi dari partai lain telah berlalu, dan PKS tidak menemukan kejelasan dalam pencalonan mereka. Hal ini menyebabkan perubahan arah dukungan politik yang signifikan.

Harapan Anies dari PDIP dan PKB

Meskipun dukungan dari PKS dan Nasdem beralih, Anies Baswedan masih memiliki harapan melalui dukungan dari dua partai besar lainnya: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). PDIP dan PKB memiliki total 25 kursi DPRD yang menjadi modal penting dalam pertarungan Pilkada Jakarta. Rinciannya, PDIP memiliki 15 kursi dan PKB memiliki 10 kursi, yang bisa menjadi kunci bagi Anies untuk melanjutkan pencalonannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *