Alasan di balik kejadian ini juga mendapat perhatian dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Dalam laporan pendahuluan mereka, KNKT menemukan bahwa kopilot kurang istirahat sebelum penerbangan. “Kopilot memberi tahu pilot bahwa dia merasa kurang istirahat selama persiapan penerbangan,” demikian isi laporan KNKT.
Selama proses penyelidikan, KNKT mendapati bahwa kopilot tersebut mengalami kelelahan akibat membantu merawat bayi kembarnya yang baru berusia 1 bulan serta melakukan proses pindah rumah. Kopilot tersebut, setelah menyelesaikan tugasnya pada 22 Januari, kembali ke rumahnya bersama dengan istri dan bayinya, serta membantu dalam merawat anak-anak tersebut.
Insiden ini telah mencuatkan keprihatinan yang serius terhadap protokol keselamatan dan kesejahteraan awak kabin dalam industri penerbangan. Dalam situasi ini, penting bagi seluruh maskapai penerbangan untuk memastikan bahwa awak pesawatnya memiliki kondisi fisik dan mental yang prima sebelum bertugas.