Bareskrim Polri Perkuat Kerja Sama Internasional untuk Pemberantasan TPPO

JAKARTA- Bareskrim Polri semakin gencar menindak kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang marak terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Polri memperkuat langkah penegakan hukum dengan menggandeng negara-negara lain, mengingat TPPO merupakan kejahatan lintas negara atau transnational crime. Langkah ini bertujuan untuk memberantas sindikat perdagangan manusia yang tidak hanya melibatkan jaringan domestik, tetapi juga pihak-pihak luar negeri.

Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada, dalam keterangannya di Mabes Polri pada Jumat (22/11/2024) menegaskan bahwa dampak TPPO sangat luas dan serius. “TPPO tidak hanya bertentangan dengan pemuliaan harkat dan martabat manusia, tetapi juga berpotensi mengeksploitasi anak-anak di bawah umur secara seksual,” ungkap Wahyu. Menurutnya, TPPO adalah ancaman besar yang memerlukan perhatian seluruh negara di dunia, mengingat dampaknya yang merusak di banyak lapisan masyarakat.

Malaysia menjadi salah satu negara yang banyak menjadi tujuan perdagangan manusia, mengingat kedekatannya dengan wilayah Indonesia. Banyak wilayah Indonesia, seperti Kalimantan dan Nunukan, yang berbatasan langsung dengan Malaysia, sehingga memudahkan akses dan perpindahan korban. Selain itu, jalur laut yang lebih mudah dijangkau juga menjadi salah satu cara bagi pelaku perdagangan orang untuk membawa korban ke luar negeri. “Aksesnya lebih mudah. Wilayah perbatasan Indonesia ini panjang, bisa melalui jalur laut atau darat, lebih mudah untuk kita ketahui dibandingkan kalau lewat pesawat,” kata Wahyu menambahkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *