Perry menjelaskan bahwa generasi yang lebih tua, seperti Baby Boomers, cenderung lebih menyukai uang dalam bentuk fisik. Menurutnya, masih ada pandangan tradisional di mana uang kertas menjadi simbol kekayaan. “Kalau enggak ada yang kresek-kresek, belum sugih, belum kaya,” ungkap Perry, merujuk pada kebiasaan generasi lama yang menganggap uang fisik sebagai indikator status ekonomi.
Sebaliknya, generasi muda seperti Milenial, Generasi Z, dan Generasi Alpha sudah sangat familiar dengan transaksi elektronik. Perry menyebutkan bahwa kelompok-kelompok ini telah terbiasa dengan teknologi seperti QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), yang mempermudah transaksi online. “Mereka sekarang sudah biasa dengan uang elektronik, dengan serba QRIS, everything online,” katanya.