“Baliho Ridha-Rani Dirusak di 21 Kecamatan Medan, Timses Sebut Tindakan Premanisme”

Tim pemenangan Ridha-Rani juga menduga bahwa aksi perusakan baliho dan spanduk ini terkait dengan jalannya debat pertama Pilkada Medan yang berlangsung beberapa hari sebelumnya. Dalam debat tersebut, Ridha dan Rani mengkritik sejumlah masalah yang belum terselesaikan di Kota Medan, seperti penanganan banjir dan kemacetan lalu lintas. Mereka menilai persoalan-persoalan ini telah menjadi masalah kronis yang harus segera diatasi oleh pemimpin yang baru.

“Kami khawatir perusakan ini ada kaitannya dengan kritik keras yang kami sampaikan dalam debat pertama. Seperti yang kita ketahui, kami menyoroti isu-isu penting seperti banjir dan macet yang sudah terlalu lama dibiarkan oleh pemerintahan sebelumnya,” ujar Hendra.

Hendra mengungkapkan bahwa tim pemenangan Ridha-Rani sudah mendapatkan informasi mengenai kemungkinan adanya aksi perusakan ini setelah debat. Informasi tersebut memperkuat dugaan bahwa perusakan hanya terjadi pada baliho dan spanduk pasangan Ridha-Rani, sementara APK dari paslon lain tidak mengalami kerusakan serupa.

Di tengah insiden tersebut, Ridha Dharmajaya, calon Wali Kota Medan nomor urut 2, menyatakan bahwa meskipun APK mereka dirusak, hal itu justru semakin menguatkan tekadnya untuk memperbaiki Kota Medan. “Kami yakin, masyarakat Medan akan semakin paham siapa yang benar-benar layak untuk memimpin mereka. Masyarakat Medan tidak akan tertipu dengan tindakan-tindakan seperti ini. Kami akan terus bekerja keras dan memberikan yang terbaik untuk Kota Medan,” tegas Ridha.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *