AS Kerahkan Kapal Perang dan Persiapkan Evakuasi Warga Setelah Pembunuhan Pejabat Senior Hizbullah dan Hamas

Departemen Luar Negeri AS telah mengimbau warga negara Amerika untuk tidak bepergian ke Lebanon atau Israel bagian utara mengingat ketegangan yang meningkat antara Hizbullah dan Tel Aviv. Beberapa maskapai penerbangan juga telah membatalkan penerbangan ke kedua negara tersebut. Namun, hingga saat ini, belum ada keputusan resmi mengenai evakuasi warga negara atau pegawai pemerintah AS dari kedua negara itu.

Para pejabat Washington juga mengungkapkan bahwa mereka telah menerima informasi sebelum operasi militer Israel yang menewaskan komandan Hizbullah, Fuad Shukr, di Beirut, Lebanon. Meskipun demikian, AS membantah terlibat dalam serangan tersebut. Tel Aviv mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu sebagai respons terhadap serangan roket yang menewaskan 12 orang di Dataran Tinggi Golan pada akhir pekan, yang diyakini dilakukan oleh Hizbullah meskipun kelompok itu membantahnya.

Pasukan AS di Irak dan Suriah kini bersiap menghadapi potensi serangan terhadap posisi mereka setelah serangan Israel tersebut. “Ini adalah modus operandi mereka, jadi kami mengantisipasi Iran atau kelompok yang didukungnya akan mengeluarkan perintah untuk menargetkan pasukan kami. Itu adalah apa yang telah mereka lakukan di masa lalu dan apa yang kami harapkan sekarang,” ucap seorang pejabat AS.

Eskalasi meningkat lebih lanjut setelah operasi kedua yang menewaskan pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam serangan di Iran. Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri seremoni pelantikan Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian. Pejabat AS meyakini Israel mendalangi pembunuhan Haniyeh dan menegaskan bahwa Washington tidak terlibat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *