Kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah di Yaman, termasuk ibu kotanya, telah secara terbuka mengklaim serangan mereka sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang terus menerus diserang oleh Israel di Jalur Gaza. Sejak konflik eskalatif antara Hamas dan Israel di Gaza pada tahun lalu, Houthi telah meningkatkan frekuensi serangan mereka terhadap kapal-kapal komersial yang melintasi salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia ini.
Rentetan Serangan dan Respons Militer
Serangan terbaru oleh pasukan AS ini terjadi hanya beberapa hari setelah mereka melaporkan penghancuran empat radar Houthi, satu kapal permukaan yang tidak berawak, dan satu drone lainnya milik kelompok tersebut. Menurut CENTCOM, radar dan kapal permukaan tidak berawak tersebut dihancurkan di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi, sementara drone tempur mereka ditembak jatuh di atas Laut Merah.
Meskipun serangan-serangan ini telah menyebabkan kepanikan di kalangan pengusaha pelayaran dan perdagangan internasional, tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan pada kapal-kapal AS, kapal koalisi, atau kapal niaga lainnya dalam insiden-insiden ini.
Dampak Terhadap Industri Pelayaran Internasional
Serangan-serangan terhadap kapal-kapal komersial ini telah memaksa perusahaan pelayaran untuk mempertimbangkan ulang rute pelayaran mereka, menghindari jalur pelayaran penting seperti Terusan Suez. Hal ini tidak hanya meningkatkan biaya operasional mereka, tetapi juga memicu penundaan yang signifikan dalam rantai pasokan global. Lebih dari 80% perdagangan internasional menggunakan jalur pelayaran ini, sehingga dampaknya tidak hanya dirasakan di Timur Tengah, tetapi juga di seluruh dunia.
Respons Internasional dan Eskalasi Konflik
Reaksi internasional terhadap eskalasi konflik ini bervariasi. Beberapa negara mengutuk tindakan serangan Houthi sebagai pelanggaran terhadap keamanan regional, sementara yang lain mengkritik respons militer AS sebagai langkah yang memperburuk situasi dan meningkatkan ketegangan di kawasan yang sudah rentan.
Prospek Kedepan
Sementara AS bersikeras untuk melindungi kepentingan dan kapalannya di wilayah tersebut, nasib konflik ini masih belum jelas. Dengan Houthi yang terus meningkatkan serangan mereka dan pasukan koalisi pimpinan AS yang membalas dengan tindakan militer, perangkat keamanan global di Laut Merah dan sekitarnya terus berada di titik tekanan.