JAKARTA -Pernyataan Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah menyoroti kebijakan pembelian dolar AS dalam situasi melemahnya nilai tukar rupiah. Dalam konteks pelemahan rupiah yang terjadi pada Kamis (18/4), Airlangga menganggap tidak bijaksana jika institusi keuangan membeli dolar AS ketika nilai tukar rupiah sedang menguat.
Data terkini dari Bloomberg mencatat penurunan nilai tukar rupiah sebesar 41 poin atau 0,25 persen, dengan mencapai level Rp 16.179 per USD. Hal ini menjadi latar belakang bagi pernyataan Airlangga
, yang merespons keterangan tertulis Menteri BUMN Erick Thohir terkait pengelolaan risiko volatilitas nilai tukar, suku bunga, dan harga minyak.