BREAKING NEWS
Sabtu, 15 Maret 2025

Viral Siswa SD Dokumentasikan Kondisi Sekolah Tanpa Guru Selama Sebulan, Pengamat: Pemerintah Lemah dalam Monitoring

BITVonline.com - Senin, 20 Januari 2025 03:25 WIB
20 view
Viral Siswa SD Dokumentasikan Kondisi Sekolah Tanpa Guru Selama Sebulan, Pengamat: Pemerintah Lemah dalam Monitoring
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SUMUTĀ  -Sebulan lamanya, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 078481 Uluna’ai Hiligo’o Laowo Hilimbaruzo di Desa Laowo Hilimbaruzo, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias, tidak melaksanakan kegiatan belajar-mengajar karena tidak ada guru yang hadir. Kejadian ini viral setelah seorang siswa mendokumentasikan kondisi tersebut dan membagikan video di media sosial.

Siswa yang merekam situasi di sekolah yang ditinggal tanpa pengajaran ini menyatakan keprihatinannya. Dalam video tersebut, terlihat bahwa tidak ada aktivitas di sekolah selama hampir sebulan. Menanggapi hal ini, pengamat pendidikan Rizal Hasibuan menilai pemerintah setempat gagal dalam melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kondisi pendidikan, terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Menurut Rizal, seharusnya jika dalam tiga hari tidak ada kegiatan belajar-mengajar, pihak UPT Dinas Pendidikan Kecamatan sudah bisa mengetahui dan segera bertindak. “Ini menunjukkan lemahnya sistem monitoring kita, monitoring dan evaluasi itu tidak berjalan,” ujar RizalĀ  Senin (20/1/2025).

Baca Juga:

Rizal menekankan pentingnya fasilitasi rumah dinas bagi guru dan insentif tambahan bagi mereka yang mengajar di daerah 3T. Dengan hal tersebut, diharapkan sistem pembelajaran bisa berjalan lebih efektif. “Pemerintah harus lebih kreatif dalam menangani masalah ini, salah satunya bisa mencari sumbangan atau bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk membangun rumah tinggal bagi para guru,” lanjutnya.

Selain itu, Rizal mengungkapkan bahwa distribusi guru di daerah-daerah tersebut harus lebih merata dengan pemetaan yang baik. “Pemerintah daerah harus bisa lebih kreatif dalam melakukan rekrutmen guru, misalnya dengan memprioritaskan pengajaran oleh guru lokal yang berada di wilayah tersebut, sehingga tidak ada alasan guru lari dari tanggung jawab,” kata Rizal.

Baca Juga:

Rizal juga menyoroti bahwa proses rekrutmen guru selama ini dilakukan secara nasional tanpa mempertimbangkan pemetaan pendidikan di setiap daerah. Hal ini menyebabkan beberapa guru yang awalnya bersedia bertugas di daerah 3T malah mengundurkan diri setelah tiba di sana. Pemetaan yang lebih baik diharapkan dapat mengurangi masalah ini.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Tegas! MPR Setujui Rencana Presiden Prabowo untuk Menindak Koruptor di Pulau Terpencil
Lansia Tewas di Pelabuhan Muara Baru: Polisi Dugakan Serangan Jantung Sebagai Penyebab
Kelebihan Kurma di Bulan Puasa Bisa Bikin Masalah, Simak 8 Efek Sampingnya!
Maqdir Ismail: Penyidikan Harus Tanggung Jawab Polri, Bukan PPNS
Kejati Sumut Tangkap Dua Tersangka Korupsi Dana BOS di Batu Bara
Kritikan Pedas ICW kepada Febri Diansyah: Tidak Etis Bela Hasto Setelah Jadi Jubir KPK
komentar
beritaTerbaru