BREAKING NEWS
Sabtu, 15 Maret 2025

Indonesia Resmi Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di Bursa Efek Indonesia

BITVonline.com - Senin, 20 Januari 2025 04:28 WIB
15 view
Indonesia Resmi Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di Bursa Efek Indonesia
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA  -Indonesia resmi meluncurkan perdagangan karbon internasional di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (20/1), menandai langkah besar dalam upaya negara ini untuk menjadi pemain utama dalam bursa karbon global. Langkah ini juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam mencapai target iklim yang tercantum dalam Nationally Determined Contribution (NDC) yang telah disepakati.

Menteri Lingkungan Hidup (LH) dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan bahwa perdagangan karbon ini merupakan bagian dari usaha pemerintah untuk mendukung pencapaian target NDC Indonesia melalui implementasi mekanisme nilai ekonomi karbon.

“Pemerintah Indonesia berupaya untuk mencapai target NDC, salah satunya melalui implementasi mekanisme nilai ekonomi karbon, termasuk perdagangan karbon,” ujar Hanif.

Baca Juga:

Peluncuran perdagangan karbon internasional ini juga sudah sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2021, yang mengatur penyelenggaraan nilai ekonomi karbon dalam upaya pengendalian emisi gas rumah kaca di Indonesia.

Hanif juga menambahkan bahwa pemerintah Indonesia telah memperkuat sistem infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung perdagangan karbon internasional, di antaranya Sistem Registri Nasional (SRN), serta instrumen-instrumen lain seperti Standar Pengukuran, Pelaporan dan Verifikasi (MRV) dan Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK). Dengan adanya elemen-elemen ini, pemerintah memastikan bahwa sertifikat pengurangan emisi yang dikeluarkan Indonesia memiliki integritas yang tinggi.

Baca Juga:

Selain itu, Indonesia juga berencana untuk melibatkan sejumlah proyek energi strategis yang dapat mendukung pengurangan emisi karbon dalam perdagangan karbon internasional. Salah satunya adalah pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Gunung Wugul, yang diperkirakan dapat mengurangi 5.000 ton CO2e.

Proyek lainnya termasuk pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Priok Blok 4 yang diperkirakan dapat mengurangi emisi hingga 500.000 ton CO2e. Pengurangan emisi juga diharapkan dari konversi pembangkit single cycle menjadi combined cycle di PLTGU Grati Blok 2, yang dapat menurunkan emisi sebanyak 495.000 ton CO2e, serta proyek pembangkit di Muara Tawar yang bisa mengurangi emisi hingga 30.000 ton CO2e.

Lebih lanjut, proyek pembangunan Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi di PLTGU Blok 3 PJB Muara Karang diperkirakan mampu mengurangi emisi hingga 750.000 ton CO2e.

Selain perdagangan karbon, Indonesia juga mendukung upaya pendanaan iklim dengan pembayaran berbasis kinerja yang melibatkan sejumlah pihak dan dilakukan berdasarkan perkembangan teknologi. Hal ini diharapkan dapat memperkuat upaya pengendalian emisi dan mendorong penerapan teknologi ramah lingkungan di Indonesia.

Peluncuran perdagangan karbon ini menandakan komitmen Indonesia untuk terus memainkan peran penting dalam aksi global terhadap perubahan iklim, serta memperkuat posisi Indonesia di pasar karbon internasional.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Lansia Tewas di Pelabuhan Muara Baru: Polisi Dugakan Serangan Jantung Sebagai Penyebab
Kelebihan Kurma di Bulan Puasa Bisa Bikin Masalah, Simak 8 Efek Sampingnya!
Maqdir Ismail: Penyidikan Harus Tanggung Jawab Polri, Bukan PPNS
Kejati Sumut Tangkap Dua Tersangka Korupsi Dana BOS di Batu Bara
Kritikan Pedas ICW kepada Febri Diansyah: Tidak Etis Bela Hasto Setelah Jadi Jubir KPK
Ifan Seventeen Buka Suara: Penunjukan Dirut PFN Bukan Karena Kedekatan Politik!
komentar
beritaTerbaru