JABAR -Ketua RT Abdul Pasren dari Kelurahan Karyamula, Kota Cirebon, mendapati dirinya menjadi pusat sorotan publik setelah terlibat dalam kontroversi yang mengguncang kasus kriminalitas di daerahnya. Pasren, yang seharusnya menjadi pilar keadilan dan kebenaran di komunitasnya, malah terlibat dalam keputusan kontroversial yang memengaruhi nasib lima terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Pada tahun 2016, Pasren menolak memberikan kesaksian yang jujur tentang keberadaan lima terpidana di malam kejadian, meskipun keluarga mereka bersikeras bahwa mereka berada di rumah anak Pasren saat itu. Keputusan kerasnya ini berdampak besar: kelima terpidana yang tidak bersalah harus menerima hukuman penjara yang berat atas tuduhan yang mereka bantah.
Menurut laporan, saat keluarga terpidana datang memohon kepada Pasren agar bersaksi, suasana haru pun terjadi. Mereka bersimpuh di depannya, memohon agar Pasren bersedia menyampaikan kebenaran yang sebenarnya. Namun, sikap dingin dan penolakan keras dari Pasren menghantam mereka secara emosional, dengan mengesampingkan kebutuhan akan keadilan dan kebenaran.
“Pak Punten kami dari keluarga, mohon bapak jujur aja,” ucap Kakak Supriyanto, salah satu keluarga terpidana, dengan penuh putus asa, menggambarkan momen tragis yang mengguncang hati banyak orang.