Tekanan Darah Tinggi: Enam Faktor yang Sering Terabaikan

BITV HEALTHTekanan darah tinggi, atau hipertensi, merupakan kondisi medis yang serius ketika tekanan darah seseorang melebihi batas normal, yakni di atas 120/80 mmHg. Jika tidak ditangani dengan baik, hipertensi dapat memicu berbagai penyakit berbahaya, termasuk serangan jantung dan stroke. Meskipun stres dan konsumsi garam dikenal sebagai pemicu utama, ada beberapa faktor kecil lainnya yang sering terabaikan dan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Berikut adalah enam di antaranya.

1. Kebanyakan Makan Gula

Gula, terutama yang berasal dari makanan olahan, dapat berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi. Minuman manis, terutama yang mengandung sirup jagung berfruktosa tinggi, menjadi salah satu penyebabnya. Menurut data dari WebMD, konsumsi 0,7 liter minuman ringan dapat meningkatkan tekanan darah sistolik hingga 15 poin dan diastolik hingga 9 poin. Mengurangi asupan gula dapat menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan jantung.

2. Kurang Kalium

Keseimbangan antara kalium dan natrium sangat penting untuk menjaga fungsi ginjal dan stabilitas cairan dalam tubuh. Meskipun sudah mengurangi garam, seseorang masih bisa mengalami hipertensi jika asupan kalium tidak mencukupi. Sumber kalium yang baik termasuk pisang, kacang-kacangan, brokoli, dan bayam. Mengonsumsi makanan kaya kalium bisa membantu mengurangi risiko hipertensi.

3. Jarang Pipis

Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita paruh baya yang tidak pipis selama tiga jam atau lebih mengalami peningkatan tekanan darah sistolik rata-rata 4 poin dan diastolik 3 poin. Ini juga berlaku untuk pria dari berbagai kelompok usia. Mengosongkan kandung kemih secara teratur dapat membantu mengurangi risiko tekanan darah tinggi.

4. Dehidrasi

Kurangnya cairan dalam tubuh dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Ketika tubuh dehidrasi, otak menginstruksikan kelenjar pituitari untuk melepaskan zat kimia yang menyebabkan pembuluh darah menyempit. Dehidrasi juga dapat memengaruhi fungsi ginjal, yang diperlukan untuk mengeluarkan urine. Oleh karena itu, penting untuk tetap terhidrasi dengan baik untuk menjaga tekanan darah yang sehat.

5. Sleep Apnea

Sleep apnea, yang ditandai dengan gangguan pernapasan saat tidur, dapat meningkatkan risiko hipertensi. Saat pernapasan terganggu, sistem saraf melepaskan senyawa yang meningkatkan tekanan darah. Kekurangan oksigen akibat gangguan tidur juga dapat merusak pembuluh darah, sehingga mengganggu regulasi tekanan darah. Memperbaiki kualitas tidur sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan.

6. Kesepian

Kesepian tidak hanya memengaruhi kesehatan mental, tetapi juga dapat berdampak pada fisik. Sebuah studi menunjukkan bahwa tekanan darah orang-orang yang merasa kesepian dapat meningkat hingga 14 poin dalam periode empat tahun. Perasaan takut ditolak dan kekecewaan dapat memengaruhi fungsi tubuh, sehingga menciptakan risiko hipertensi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *