Dalam sebuah pernyataan resmi, PNIF mengecam keras tindakan Israel dan menegaskan bahwa pembunuhan Haniyeh merupakan bagian dari kebijakan pemusnahan dan penghancuran yang dilakukan oleh negara Zionis. “Pembunuhan pemimpin besar nasional Ismail Haniyeh adalah bagian dari terorisme negara Zionis dan perang pemusnahan, penghancuran, dan pembunuhannya, di tengah kegagalan masyarakat internasional untuk menghentikan perang dan meminta pertanggungjawaban penjajah atas kejahatannya,” ujar PNIF, seperti dikutip dari Anadolu Ajansi.
Menurut PNIF, tindakan Israel merupakan bentuk pengecut yang tidak akan melemahkan semangat perjuangan mereka. Sebaliknya, peristiwa ini dipandang sebagai pemicu untuk meningkatkan tekad dan ketahanan dalam perjuangan mereka. “Pembunuhan pengecut ini tidak akan mematahkan semangat rakyat kami untuk melawan dan bertahan, tetapi akan meningkatkan tekad dan kegigihan kami untuk terus berpegang teguh pada hak-hak, keteguhan, perjuangan, dan perlawanan kami demi kebebasan dan kemerdekaan,” tegas mereka.