JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf secara tegas menanggapi serangan tajam dari elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terhadap lembaganya. Dalam jumpa pers di Hotel Bidakara, Jakarta pada Minggu (28/7/2024), Yahya menyatakan bahwa PBNU merasa direndahkan dan disepelekan oleh PKB. Menurutnya, situasi ini memaksa PBNU untuk tidak tinggal diam dan segera mengambil langkah-langkah strategis.
Yahya Cholil Staquf mengungkapkan rasa ketidakpuasan PBNU terhadap serangan yang dinilai sangat tajam dari PKB. “Mereka serang PBNU dengan serangan yang sangat tajam. Ini menjadi persoalan serius bagi kami karena ini berkaitan dengan lembaga yang merasa direndahkan,” ujar Yahya. Serangan tersebut menurutnya telah menimbulkan ketidaknyamanan di kalangan pengurus dan anggota PBNU, yang akhirnya mendorong lembaga untuk bertindak.
Dalam rapat pleno PBNU yang berlangsung sejak Sabtu (27/7/2024), Yahya mengaku menerima banyak keluhan dari peserta yang mendesak agar PBNU segera mencari solusi terkait masalah dengan PKB. “Kami tidak ingin membuat langkah yang tergesa-gesa terkait masalah ini. Oleh karena itu, pleno memberikan mandat kepada dua orang untuk mendalami masalah ini dan memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada PBNU,” jelasnya.