JAKARTA -Isu terbaru mengenai kemungkinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang akan meninggalkan dukungan kepada Anies Baswedan di Pilgub Jakarta menarik perhatian publik dan politikus. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, memberikan tanggapannya terkait perkembangan ini. Menurut Zulkifli, dinamika ini merupakan pelajaran penting bagi masyarakat tentang politik yang sering kali penuh dengan ketidakpastian dan perubahan.
Zulkifli Hasan menanggapi isu bahwa PKS dikabarkan akan menarik dukungan dari Anies Baswedan setelah melewati tenggat waktu 4 Agustus untuk membentuk koalisi. PKS sebelumnya telah menyatakan dukungannya kepada Anies dengan syarat bahwa pasangan calon harus mencakup Sohibul Iman. Namun, dengan 18 kursi DPRD yang dimiliki PKS, koalisi yang dibutuhkan untuk memenuhi syarat minimal 22 kursi masih belum tercapai.
Menyikapi isu ini, Zulkifli Hasan menilai situasi tersebut sebagai pelajaran berharga bagi masyarakat politik. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak terlalu terbawa perasaan atau “baperan” dengan dinamika politik yang terjadi. “Itu pelajaran bagi masyarakat politik biasa aja, jangan sampai baperan pokoknya,” ujar Zulkifli kepada wartawan pada Minggu (11/8/2024).
Zulkifli juga mengungkapkan pengalamannya dalam politik, yang menyebutkan bahwa dirinya pernah menghadapi kritik serupa di masa lalu. “Saya dulu dibilang murtad,” tuturnya, menggambarkan bagaimana kritik dan tantangan dalam politik bukanlah hal baru baginya.
