“Ini adalah apresiasi untuk tim DPPKB Makassar yang telah bekerja keras, serta masyarakat yang turut mendukung program Bangga Kencana dan stunting di Kota Makassar,” ujar Danny Pomanto.
Sebagai bagian dari upayanya untuk mengatasi masalah stunting, Danny Pomanto juga memperkenalkan berbagai inovasi lokal yang menjadi penilaian dalam penghargaan tersebut. Salah satunya adalah aplikasi Masiga, sebuah platform digital yang memuat database program Bangga Kencana, serta program Lorong Pengendali Stunting (Lopis), yang berfungsi sebagai upaya konkrit Pemkot Makassar dalam menekan angka stunting. Dalam program ini, salah satu inisiatifnya adalah Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), yang memungkinkan masyarakat berpartisipasi langsung dalam membantu anak-anak stunting.
“Angka stunting di Makassar per Februari 2024 telah menurun menjadi 3,01%, lebih baik dibandingkan dengan 3,73% pada periode yang sama tahun sebelumnya,” ujar Syahruddin, Kepala DPPKB Makassar. Ini menunjukkan hasil positif dari program yang digagas oleh Pemerintah Kota Makassar.
Selain itu, Pemkot Makassar juga telah mengembangkan Kampung KB sebagai wadah pemberdayaan masyarakat berbasis keluarga. Pada tahun 2023, Kota Makassar berhasil membangun 153 Kampung KB, sebuah lonjakan signifikan dibandingkan dengan hanya 16 Kampung KB pada tahun sebelumnya. Danny Pomanto menekankan bahwa pembangunan sarana dan prasarana, serta dukungan pembiayaan untuk program-program ini melalui APBD, sangat penting untuk memperkuat keluarga sebagai unit dasar pembangunan bangsa.