Sukolilo, “Kampung Maling” Yang Dikelilingi Stigma dan Aksi Kebenaran

PATI -Di tengah gemuruh media sosial dan perbincangan publik yang semakin panas, Sukolilo, sebuah kecamatan terpencil di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mendapati dirinya terjerat dalam labirin stigma yang sulit dilepaskan. Disebut sebagai “kampung maling” dan “sarang pelaku kriminal,” Sukolilo menjadi sorotan setelah serangkaian kejadian kontroversial mencuat ke permukaan.

Pada Jumat, 14 Juni 2024, Google Maps menunjukkan titik-titik di Sukolilo dengan nama-nama yang mencurigakan, seperti “Kampung Maling” dan “Titik Kumpul Sindikat Maling.” Informasi ini menjadi pukulan telak bagi warga setempat yang merasa terperangkap dalam stereotip negatif yang mengintai di sekeliling mereka.

Apa yang membuat Sukolilo begitu terkenal dengan julukan yang memalukan? Beberapa bulan terakhir, beredar luas foto-foto warga Sukolilo yang mengendarai kendaraan tanpa pelat nomor di media sosial, memicu reaksi keras dari netizen yang mengaitkan hal ini dengan aktivitas kriminal. Kondisi semakin memanas ketika pada Rabu, 12 Juni 2024, polisi berhasil mengamankan 27 motor dan 6 mobil bodong dari beberapa lokasi di Sukolilo. Mayoritas kendaraan ini ditemukan di satu rumah, menambah citra negatif yang melekat kuat pada daerah ini.

Tindakan keras terhadap Sukolilo mencapai puncaknya saat Burhanis, seorang pengusaha rental mobil, tewas dalam kejadian tragis. Pada Kamis, 6 Juni 2024, Burhanis dan tiga rekannya dituduh sebagai pencuri saat hendak mengambil mobil sewaan di Desa Sumbersoko, Sukolilo. Massa yang marah menuduh mereka mencuri dan tanpa mengindahkan fakta, langsung melakukan kekerasan fisik yang berujung pada kematian Burhanis. Mobil yang menjadi sasaran kekerasan itu, Honda Mobilio, sebenarnya adalah milik Burhanis sendiri yang sudah lama tidak dikembalikan oleh penyewa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *