MEDAN – Sekolah penerbangan Sumatera Flight membantah adanya dugaan aksi penganiayaan terhadap salah satu mahasiswiyang ditemukan meninggal di asrama sekolah penerbangan di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan. Kematian mendadak Ade pada 1 Oktober lalu membuat keluarga curiga, terutama setelah mereka menemukan adanya memar di lehernya yang diduga akibat cekikan.
Kuasa hukum Sumatera Flight Center, Hendra Manatar Sihaloho, menegaskan bahwa hasil penelusuran yang dilakukan pihaknya tidak menemukan indikasi penganiayaan. “Dia itu karena pusing-pusing. Keluarga juga sudah melapor ke Polda Sumut,” ujar Hendra saat dihubungi pada Minggu (27/10).
Hendra menyatakan bahwa pihak sekolah juga kaget mendengar kabar kematian Ade. Menurutnya, Ade sebelumnya pingsan di asrama, dan setelah itu dibawa ke Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU). Namun, saat tiba di rumah sakit, dokter menyatakan bahwa Ade sudah meninggal dan tidak sempat ditangani.