Dalam keterangannya, Gilbert menegaskan bahwa tidak ada niatan dari dirinya untuk menghina atau menyinggung ajaran agama Islam. Dia juga menekankan rasa hormatnya terhadap umat Islam di Indonesia, yang menjadi mayoritas di negara ini. Sikap hormat dan toleransi terhadap perbedaan keyakinan adalah prinsip penting dalam membangun kerukunan antarumat beragama.
Reaksi Gilbert yang tenang dan penuh kesantunan juga tercermin dalam ajakan untuk bersama-sama menuju hal yang lebih baik di masa depan. Keterbukaan untuk memperbaiki kesalahan dan bergerak maju tanpa meninggalkan beban konflik adalah langkah yang perlu dicontoh dalam konteks dialog antarumat beragama.
Pertemuan Gilbert dengan tokoh-tokoh penting dari MUI, seperti Ketua MUI Yusnar Yusuf, Ketua MUI Cholil Nafis, dan lainnya, menjadi ajang untuk memperkuat tali silaturahmi antarumat beragama. Sikap menerima permohonan maaf secara terbuka dan memberikan ruang untuk pembelajaran bersama adalah bentuk kedewasaan dalam membangun harmoni di tengah perbedaan.