KORSEL -Sebuah deklarasi mendalam mengguncang Korea Selatan saat Presiden Yoon Suk Yeol memproklamirkan darurat demografi nasional, merespons penurunan dramatis dalam tingkat kelahiran negara tersebut. Dalam sebuah pidato yang disampaikan melalui Korea JoongAng Daily pada Kamis lalu, Yoon menggarisbawahi urgensi dari situasi ini yang mempengaruhi esensi keberlangsungan populasi Korea Selatan.
Tingkat kesuburan total yang mencatat rekor terendah sepanjang masa pada kuartal pertama tahun 2024, menurut Yoon, menjadi indikator nyata dari krisis yang mendalam ini. Angka 0,76 jauh di bawah rata-rata OECD, mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan cepat dan komprehensif guna menanggapi tantangan yang semakin memburuk.
Yoon Suk Yeol menyoroti bahwa krisis demografi tidak hanya sekadar masalah statistik, tetapi juga mencerminkan tantangan sosial dan budaya yang kompleks. Faktor-faktor seperti urbanisasi yang tinggi di sekitar Seoul, ketidakseimbangan pembangunan regional, dan kurangnya kesempatan kerja telah menjadi penghambat utama terhadap keinginan masyarakat untuk memperluas keluarga mereka.