Prediksi Rupiah Turun ke Rp16.500 Pekan Depan!

Di sisi internal, faktor seperti data perdagangan yang menunjukkan kekuatan ekonomi Indonesia sebelumnya sempat memberikan dukungan terhadap rupiah. Namun, ekspektasi bahwa Bank Indonesia tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat justru memberikan tekanan tambahan terhadap rupiah.

“Sentimen negatif dari investor yang meramalkan bahwa BI tidak akan menaikkan suku bunga lagi juga menjadi salah satu faktor penekan terhadap rupiah,” tambah Lukman.

Pada akhir pekan ini, absennya data ekonomi penting dalam negeri membuat investor juga menyoroti data inflasi indeks harga belanja personal (PCE) AS yang dijadwalkan rilis minggu depan. “Meskipun data PCE AS diperkirakan akan moderat, investor tetap berhati-hati mengingat sikap hawkish dari pejabat Fed yang masih dominan,” jelas Lukman.

Sementara itu, di tingkat domestik, Presiden Joko Widodo dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sedang mengkaji dampak dari pelemahan rupiah yang telah mencapai Rp16.400 per dolar AS. Diskusi ini menyoroti langkah-langkah fiskal yang dapat diambil pemerintahan Prabowo Subianto untuk mengatasi dampak ekonomi dari pelemahan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *