PAPUA -Tragedi kembali menyelimuti Pegunungan Bintang, Papua. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diduga telah membakar bangunan SD Negeri Okbab di Kampung Borban, Distrik Okbap, pada Jumat (12/7). Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat setempat, terutama anak-anak yang kehilangan tempat untuk menimba ilmu.
Kronologi Kejadian
Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan terkait pembakaran tersebut. Menurutnya, ada beberapa nama yang diduga terlibat dalam aksi pembakaran ini. “Mereka yang diduga terlibat adalah Memokon, Jender Siktaop alias Usoki, Aquino Kaladana, Yuni Mimin, dan Enos Kakyarmabin,” kata Faizal pada Senin (15/7).
Dampak Pembakaran
Pembakaran ini tidak hanya merugikan anak-anak dan para guru, tetapi juga merusak masa depan generasi muda di wilayah tersebut. Faizal sangat menyayangkan kejadian ini. “KKB membakar fasilitas pendidikan yang menjadi tempat masyarakat menimba ilmu. Tindakan ini tidak hanya merugikan anak-anak dan para guru, tetapi juga merusak masa depan generasi muda kita,” ujarnya.
Respons Aparat
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno, menyatakan bahwa kelompok tersebut diduga merupakan KKB Kodap XXXV Bintang Timur. Bayu menegaskan bahwa tindakan pembakaran sekolah oleh KKB adalah aksi yang sangat tidak berperikemanusiaan dan tidak dapat ditoleransi. “Tindakan pembakaran sekolah oleh KKB adalah aksi yang sangat tidak berperikemanusiaan. Tidak dapat ditoleransi,” ujarnya dengan tegas.
Reaksi Masyarakat dan Pemerintah
Peristiwa ini mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan. Masyarakat setempat merasa terpukul dengan kejadian ini. Mereka khawatir akan masa depan pendidikan anak-anak mereka yang kini harus terhenti karena kehilangan tempat belajar.